Operasional Lebih mahal, Petani Lebih Pilih Bantuan Bibit Dan Pembasmi Hama Daripada Alsintan

Operasional Lebih mahal, Petani Lebih Pilih Bantuan Bibit Dan Pembasmi Hama Daripada Alsintan
Alsintan Pemkab 2017. Foto: M. Syuhud Almanfaluty/Bangsa Online.

Gresik – Banyak petani yang lebih memilih bantuan berupa bibit atau pembasmi hama dari pemerintah daripada Alsintan. Tentu alasan tersebut sedikit mencengangkan karena Alsintan juga sangat membantu bagi petani.

Menurut keterangan salah satu petani Gresik asal Desa Kertosono, alat tani yang dari pemerintah saat mereka gunakan biaya pengoperasiaannya akan lebih mahal daripada beli Alsintan sendiri.

“Itu karena alatnya dikelola kelompok sehingga ada biaya sewa, perawatan, dan biaya suruh untuk penggarap. Jatuhnya ternyata malah lebih mahal daripada ketika saya membeli Alsintan sendiri,” kata petani tersebut (31) dengan menolak disebutkan namanya kepada wartawan Progresnews.id, Senin (5/10).

Lebih lanjut, ia juga menerangkan bahwa bantuan Alsintan terkesan sia-sia.

“Akhirnya, banyak bantuan Alsintan pemerintah yang menganggur karena mahalnya biaya operasi. Mungkin maksudnya pemerintah bagus, tetapi kan bantuannya terbatas dan tidak setiap petani dapat satu alat,” terang petani tersebut.

Faktor biaya operasional dari Alsintan itu menjadi faktor utama penyebab kurang efektifnya bantuan Alsintan dari pemerintah.

“Jadilah, alat yang dipakai bersama tersebut mengeluarkan ongkos biaya lebih besar. Ongkos perawatan dan sebagainya kita berikan kepada buruh tani yang juga menjalankan alat. Kalau saya rawat sendiri jatuhnya lebih murah,” imbuh petani tersebut.

Karena itu, para petani lebih memilih jika mendapatkan bantuan berupa bibit dan juga pembasmi hama. Mereka menilai bantuan tersebut lebih efektif daripada Alsintan. Bibit bantuan dari Pemkab selalu langsung digunakan dikarenakan bibit bantuan tersebut merupakan bibit unggul dan juga pembasmi hamanya sangat bagus.

“Kalau pembasmi hama tidak ada saya terpaksa taruh listrik-listri di sawah untuk tikus. Tapi saya kasih lampu biar tidak ada orang yang tersengat listrik dan menyebabkan kecelakaan. Sehari, saja saya bisa dapat 250 ekor tikus. Yah, saya harap pemerintah mau mempertimbangkan lagi soal bantuan yang efektif kepada petani,” pungkas petani tersebut.

Bantuan kepada petani diharapkan dapat dievaluasi kembali sesuai dengan kebutuhan petani. Dengan demikian, maka bantuan tersebut akan lebih efektif untuk para garda depan pertahanan pangan negara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *