Lamongan, Progresnews.id – Memasuki musim penghujan, pihak Kecamatan Glagah Lamongan persiapkan normalisasi aliran sungai guna meredam potensi banjir yang ada.
Perlu diingat bahwa Kabupaten Lamongan merupakan daerah dengan potensi kerawanan banjir yang tinggi, terbukti beberapa waktu yang lalu di bulan Maret diketahui banjir menenggelamkan beberapa kecamatan seperti Glagah dan Karangbinangun.
Menurut Totok selaku Plh atau pelaksana harian camat Glagah, normalisasi sungai dilakukan juga dalam rangka menanggapi aduan para petani yang terdampak banjir.
“Normalisasi akan segera kita lakukan untuk mempersiapkan musim penghujan tahun ini. Kegiatan ini juga tindak lanjut kami dari laporan yang ada dan keresahan para petani terdampak,” ujarnya, pada hari Rabu (14/10).
Banjir di wilayah yang terkenal dengan Bengawan Jero ini juga dipengaruhi dari posisi geografis, yaitu tergolong daerah dengan kategori dataran rendah dan merupakan ujung muara lokasi aliran sungai yakni dam atau bendungan yang berada di Kecamatan Glagah.
Lebih jelas, Totok yang juga pengganti sementara dari camat Glagah yang sakit menerangkan, dirinya mengakui sebenarnya untuk daerah Glagah sedikit sulit karena ada daerah yang rawan banjir adapula di beberapa desa yang sering terjadi kesulitan air.
“Untuk normalisasi setiap tahun pihak kecamatan selalu melakukan tindak pencegahan musibah banjir, akan tetapi fokus kita agak terbagi karena juga beberapa desa di wilayah kami juga terpantau mengalami kekeringan,” tuturnya.
Kabupaten Lamongan selalu menjadi langganan banjir, apalagi ketika sungai Bengawan Solo meluap seakan menjadi musibah bersama.
Untuk lebih jelas, Totok menerangkan kalau dalam waktu dekan pihaknya sudah mengusulkan untuk menormalisasi Kali Waung dari dusun Lonjong hingga Desa Wedoro.
“Secepatnya kami akan mengusulkan untuk menormalisasi Kali Waung, sehingga daerah yang berpotensi banjir di Kecamatan Glagah bisa setidaknya teratasi,” pungkasnya.
